GadgetGan.com – Setelah
beberapa tahun lamanya, Indonesia hanya menjadi pasar industri bagi
Negara-Negara maju dan berkembang. Dikarenakan di Indonesia cukup banyak
penduduknya dan penduduk Indonesia lebih senang menghamburkan uang
dibanding menciptakan sesuatu yang menghasilkan.
Seperti halnya smartphone, di Indonesia
menjadi incaran utama para vendor-vendor ternama smartphone seperti,
Samsung, LG, Sony dll. Mereka telah menduduki Tanah Air cukup lama
hingga puluhan tahun lamanya yang hadir dengan berbagai macam produk.
Namun, sesuai dengan perkembangan zaman,
para pemuda Indonesia juga mengalami kemajuan dengan kemampuan
teknologi baterai lithium Indonesia.
Baterai tersebut cukup tangguh dan
berkualias, sehingga sudah banyak perusahaan-perusahaan yang
berlangganan dengan baterai buatan Anak Bangsa tersebut.
Baterai Lithium merupakan baterai yang sering disebut dengan baterai Li-Ion sebagai salah satu kategori baterai isi ulang.
Dalam baterai ini ion bergerak dari
elektroda negative menuju elektroda positif. Baterai berteknologi Li-Ion
tersebut menggunakan senyawa lithium sebagai senyawa elektrodanya.
Dengan berbekal kategori baterai isi
ulang, kini Li-Ion menjadi lebih bermanfaat tanpa harus bergonta-ganti
membeli baterai baru. Li-Ion juga sering menjadi penunjang kinerja dalam
gadget, terutama smartphone.
Produsen-produsen smartphone kebanyakan
mengambil alih ponsel besutannya dengan berbekal baterai jenis Li-Ion
yang dipercaya memiliki kualitas lebih tahan lama disbanding jenis
lainnya.
Baterai Li-Ion dengan kemampuan
teknologi baterai lithium Indonesia, pada umumnya juga di jumpai pada
barang-barang elektronik lainnya seperti portable.
Baterai tersebut memiliki salah satu
kepadatan ebnergi terbaik tanpa adanya efek memori, serta mengalami
kehilangan isi yang lambat saat di gunakan. Selain alat portable dan
elektronik, baterai lithium juga digunakan pada industry militer serta
kendaraan listrik.
Sebagai salah satu kelemahan dari
kemampuan teknologi baterai lithium Indonesia, sesuai dengan
karakteristik yang dibekalkan berbeda-beda.
Untuk elektronik genggam, biasanya
memakai bahan berbasis lithium kobalt oksida (LCO) yang memiliki
kepadatan energy tinggi namun memiliki bahaya keselamatan yang cukup
tinggi pada saat baterai mengalami sedikit kerusakan.