Untuk itulah, sekira 500 pengurus organisasi kemahasiswaa dari berbagai unsur seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Senat, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Lembaga Semi Ototnom seperti fotografi dan perfilman di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) belajar langsung dari ahlinya, CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo. Dalam kuliah umum tersebut, Hary menjelaskan, ekonomi kreatif mempunyai nilai tambah yang luar biasa dengan modal yang tidak terlalu besar. Namun, perlu talenta, skill dan keseriusan orang tersebut.
Dia menyebut, beberapa jenis usaha yang masuk dalam ekonomi kreatif adalah melukis, film, fesyen, animasi, serta yang terkait dengan internet.
"Misalnya Facebook, Twitter dan online shop," kata Hary di kampus UMM, Jumat (10/10/2014).
Hary memberikan perspektif dan motivasi kepada para mahasiswa agar bisa menjadi entrepreneur. Sebab, di Indonesia jumlah pengusaha jauh di bawah dua persen dari total penduduk. Padahal, syarat menjadi negara maju adalah memiliki minimal dua persen pengusaha. Sebagai motivasi, Hary juga memberikan beberapa gambaran mengenai orang-orang yang sukses di usia muda.
Dia meyakini, fokus pada kualitas baik kualitas ibadah kepada pencipta, kualitas internal dan eksternal, serta bekerja dengan kecepatan, maka seseorang akan meraih kesuksesan.
"Keberhasilan tidak memandang usia dan berapa lama Anda mengerjakannya. Kesempatan anak muda juga sangat terbuka lebar dalam ekonomi kreatif," imbuhnya.
Sementara itu, Rektro UMM, Muhajir Efendi, dalam sambutannya menyatakan, sosok Hary Tanoesoedibjo merupakan salah satu sosok pengusaha muda sukses di Indonesia. "Mahasiswa harus mencontohnya dan mempelajari bagaimana dia membangun usaha dari nol hingga sukses," ujar Muhajir. (rfa)